Monday, September 27, 2010

Biokimia "Sintesis Protein"

BY Ahmed Gebleg IN , 2 comments

SISNTESIS PROTEIN

Sintesis protein merupakan salah satu proses anabolisme yang sangat vital bagi kehidupan. Yaitu, penyusunan asam amino pada rantai polipeptida. Salah satu peranannya adalah dalam hal menampilkan karakter yang dikendalikan oleh DNA melalui kode-kode basa nitrogen yang dimilikinya, yaitu basa purin dan pirimidin.
Basa nitrogen DNA yaitu, A dan G (purin),S dan T (pirimidin), sedangkan RNA, A dan G (purin),S dan U (pirimidin). berbeda hanya pada basa pirimidin T dan U yang dimiliki.
Bagaimana sintesis protein berlangsung? Semuanya dimulai oleh DNA sebagai pusat pengendali semua aktivitas sel. Dalam mengekspresikan karakternya DNA tidak dapat melakukannya sendiri karena letaknya yang sangat tersembunyi di dalam inti sel. Sehingga DNA harus membuat salinan dirinya dalam bentuk RNA yang bisa dikatakan serupa karena hasil cetakan DNA, tetapi memiliki struktur biokimia dan fungsi yang berbeda.
Oleh DNA yang sama dibentuk 3 macam RNA sesuai dengan tugasnya masing-masing. RNA-d bertugas untuk membawa informasi genetika dari DNA untuk dibawa ke sitoplasma tepatnya di ribosom, RNA-t untuk membawa asam-asam amino sesuai dengan kode yang dibawa oleh RNA-d dan RNA-r berfungsi untuk menggabungkan asam-asam amino tersebut menjadi polipeptida atau protein.
Secara umum tahapan sintesis protein dibedakan menjadi 2, yaitu: transkripsi dan translasi. Transkripsi atau penyalinan adalah tahap pembentukan RNA-d oleh DNA, sedangkan translasi adalah tahap penterjemahan kode genetika RNA-d (kodon) menjadi asam amino oleh RNA-t (anti kodon) dan selanjutnya asam-asam amino tersebut dirangkai menjadi protein oleh RNA-r dalam ribosom.
Protein yang terbentuk dibedakan menjadi 2 berdasarkan fungsinya, yaitu protein struktural untuk menyusun struktur sel dan protein fungsional berupa enzim dan hormon untuk mengatur proses metabolisme.


Di sini penulis akan mencoba untuk menjelaskan sintesis protein secara sitematis dalam beberapa fase:

1. TRANSKRIPSI: DNA yang melakukan replikasi membentuk ARN yaitu ARN-d yang membawa informasi genetik untuk sintesa protein. Utas ADN digunakan sebagai cetakan atau pola sintesis yang berlangsung di dalam nucleus dan dibantu oleh katalisator berupa enzim polymerase yang berperan sebagai enzim transcriptase. Enzim polymerase berfungsi untuk membuka pilinan heliks ganda ADN pada titk awal transkripsi dan memulihkan kembali pilinan heliks ganda.

2. FASE INISIASI: ARN-duta sampai di ribosom dan ARN-r mengkode asam amino sesuai dengan informasi genetik yang dibawa ARN-d. ARN-t membawa asam amino yang sesuai ke ribosom. Membentuk ribosom sempurna yang siap membaca kodon-kodon RNA-d.

3. FASE TRANSLASI: ARN-d sebagai cetakan DNA mulai bekerja menterjemahkan kode triplet (kodon) yang sesuai dengan antikodon pada ARN-t.

4. FASE ELONGASI: ARN-d menggabungkan asam amino - asam amino yang sesuai menjadi protein. Setelah sebuah asam amino ditempatkan dalam bentuk protein, satu ikatan peptida dibentuk di antara setiap asam amino. Kemudian, terjadi pemutusan ikatan yang lemah di antara ARN-t dan asam amino. ARN-t  akan bebas kembali dan dapat mengangkut asam amino yang lain dalam sitoplasma.

5. FASE TERMINASI: kodon yang berisi "NONSENSE CODE" akan bertindak sebagai terminator (penghen-tianproses). Kodon yang berisi "NONSENSE CODE" tersebut adalah kodon dengan kode UAA, UAG dan UGA. Ketika protein sudah lengkap, protein meninggalkan ribosom untuk digunakan di dalam sel atau disekresikan ke bagian-bagian tubuh yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

Sudjadi, Bagod. 2005. Biologi Sains dalam Kehidupan 3A. Jakarta: Yudhistira.

2 comments:

  1. mksh gan udah di share info tentang biokimia nya hehe
    sangat bermanfaat buat anak SMa kyk kami :))

    ReplyDelete