Monday, September 27, 2010

Psikologi Perkembangan "Priode perkembangan janin pada masa prenatal"

BY Ahmed Gebleg IN , , No comments

PENDAHULUAN

1.        LATAR BELAKANG
Pada tahun 1940 ahli psikologi perkembangan baru memulai telaahnya pada priode sebelum kelahiran atau biasa disebut prenatal. Yang sebelumnya priode ini diabaikan dalam telaah riset terdahulu. Pada saat inilah terlihat dengan jelas bahwa priode prenatal sangat penting bagi kehidupan selanjutnya.
Dalam priode ini sebagian besar perkembangan yang terjadi telah diselidiki para fisiolog dan profesi medis, dan hasil-hasil penelitian ini secara luas dipinjam oleh ahli psikologi perkembangan untuk melengkapi data-data fisiologis dan fisik yang dapat mempengaruhi psikologis pada pola perkembangan dan pengar




uh jangka panjang dari sikap-sikap orang yang berarti.
Meskipun periode prenatal ini dalam rentang kehidupan individu merupakan preide tersingkat, namun pada periode ini banyak beberapa hal penting bahka sangat penting dari semua periode sehingga peran orang sekitar sanagat berpengaruh dalam kehidupan individu selanjutnya.

2.       RUMUSAN MASALAH
Pada maklah ini kami selaku penyusun mencoba untuk menjelaskan beberapa rumusan masalah yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya, antara lain:
1.         Priode perkembangan janin pada masa prenatal
2.        Gangguan yang dapat meghambat perkembangan janin pada masa prenatal
3.        Cara mengetahui perkembangan bayi yang baru lahir apakah dalam keadaan sehat atau tidak
4.        Beberapa kondisi di mana  dapat dikatakan bahwa bayi yang baru lahir memerlukan penanganan lanjut pasca kelahiran.

PEMBAHASAN

1.        PERIODE PERKEMBANGAN JANIN
Ada baiknya anda memahami masa perkembangan tidak hanya saat setelah lahir, namun penting juga mengerti bahwa ada masa perkembangan pranatal. Masa Pranatal adalah masa pra lahir. Masa perkembangan pranatal yang terjadi pada 2 minggu pertama pembuahan. Dimulai dari pembentukan zigot, zigot berjalan dari tuba valopi ke uterus, terjadi pembelahan dan zigot terbagi menjadi lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar berkembang menjadi placenta atau ari – ari, tali pusar dan selaput pembungkus janin. Lapisan dalam berkembang menjadi manusia baru. Lapisan dalam sel yang akan berkembang menjadi embrio dinamakan dengan Blastoscyst. Sedangkan lapisan luar yang akan menjadi asupan gizi bagi embrio dinamakan Trophpblast. Implantation adalah pelekatan zigot ke dinding rahim, kira – kira setelah pembuahan. Periode ini dinamakan Periode Geminal.
Pada akhir minggu ke 2 sampai akhir bulan ke 2 dinamakan periode embrionis / Embrio. Pada periode ini terjadi peningkatan pembelahan sel dan terbentuknya sistem pendukung bagi sel dan pembentukan organ – organ ( organogenesis ). Biasanya terjadi pada 2 sampai 8 minggu setelah pembuahan. Pada Embrio terdapat lapisan – lapisan. Yaitu lapisan Endoderm, Ektoderm, dan Mesoderm. Lapisan Endoderm nantinya akan berkembang menjadi sistem digestive dan respirasi. Lapisan Ektoderm akan menjadi sistem nervous dan integumentary, serta penerima sensor.Lapisan Mesoderm adalah lapisan tengah yang nantinya akan menjadi sistem cardiovaskuler, skeletal, muscular, excresi dan reproduksi. Terdapat juga sistem pendukung kehidupan embrio. Yaitu Placenta atau ari – ari. Placenta terdiri dari sekelompok jaringan – jaringan berbentuk piring, berisi pembuluh darah dari ibu dan janin yang mengait, bukan menyatu.Umbilical cord atau yang sering disebut dengan tali pusar dimana terdiri dari dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena, letaknya ada janin dan ari – ari. Amnion atau yang sering disebut kantong ketuban berisi cairan bening ( biasanya disebut amniotis / ketuban ) tempat dimana janin mengapung. Cairan amniotis sebagian besar terdiri dari air kencing janin sejak 16 minggu ( ginjal sudah terbentuk ). Cairan ini berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembaban, serta melindungi janin dari goncangan.
Selanjutnya ada periode fetal atau periode janin dimana terjadi setelah akhir bulan kedua sampai janin dilahirkan. Periode ini berisi rangkaian dramatis dari pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada Trisemeter pertama, bulan pertama panjang janin kurang dari 0,1 inci. Dimana awal perkembangan susunan vertebrae , sistem nervous, digestive, cardiovask, dan respirasi serta amnion membungkus lapisan dasar seluruh tubuh. Dinamakan telur atau ovum. Pada bulan kedua panjang janin menjadi kurang dari 1 inci, kurang lebih beratnya 1 ons dimana wajah terbentuk dengan mata, telinga, mulut, dan pucuk gigi. Otak mulai terbentuk. Denyut jantung bisa terdeteksi dengan ultrasound. Dinamakan embrio. Pada bulan ketiga panjang janin mulai sekitar 3 inci,dan berat sekitar 1 ons. Janin tersebut sudah bia menggerakkan lengan, kaki dan jari – jarinya. Sudah memiliki atau muncul sidik jarinya, dan biasanya jenis kelamin sudah bisa dibedakan. Janin tersebut bisa kencing karena ginjalnya sudah terbentuk. inilah yang dinamakan janin atau fetus.
Pada trisemester kedua, bulan ke empat panjang janin sudah mulai menjadi 5,5 inci berat menjadi sekitar 4 ons.Dengan ciri – ciri denyut jantung menguat, bertumbuhnya rambut halus ( lanugo ), berkulit tipis dan tembus pandang. Kuku – kuku sudah mulai terbentuk., gerakan gerakan sudah terkoordinasi ( dapat berguling – guling di cairan amniotis ). Pada bulan kelima panjang janin sekitar 10 sampai 12 inci, berat janin menjadi 0,5 sampai 1 pound. Denyut jantung mulai terdeteksi dengan stetoskop biasa, posisi mengisap ibu jari, dan bisa tersedak. Tumbuh rambut, alis dan bulu mata. Pada bulan ke enam panjang janin menjadi sekitar 11 – 14 inci, dan beratnya 1 – 1,5 pound. Kulit mulai mengkerut dan tertutup dengan lapisan pelindung atau yang sering disebut dengan vernix caseosa ), matanya terbuka, meconium berkumpul di usus besar dan mampu memegang dengan kuat.
Pada trisemester ketiga, bulan ke tujuh, panjang janin 14 sampai 17 inchi dan berat 2,5 sampai 3 pound. Dengan ciri – ciri bertambahnya lemak pada tubuh, bergerak aktif, gerakan pernafasan yang belum sempurna dimulai. Pada bulan ke delapan, panjang janin sekitar 16,5 sampai 18 inchi dengan berat 4 sampai 5 pounds. Mempunyai periode tidur dan bangun, berada dalam posisi lahir, tulang kepalanya lembut dan lentur dan zat besi disimpan dalam hati. Pada bulan ke sembilan panjang janin sekitar 19 inchi dan beratnya menjadi sekitar 6 pound, dengan ciri – ciri kerutan pada kulit berkurang ( vernix caseosa menipis ), Lanugo hilang, gerakan kurang aktif memperoleh kekebalan ( sistem imunisasi ) dari ibu.
Terkadang perkembangan pranatal terhenti sebelum waktu semestinya atau yang dikenal dengan aborsi ( abortus ). Ada dua macam abortus, yang pertama adalah abortus spontan yang tidak disadari sang ibu ( bisa disebabkan karena teratogen atau bahaya yang lain ) dan abortus non spontan ( aborsi ) yaitu dengan sengaja menggugurkan janin dalam kandungan.[1]

2.       PENGHAMBAT PERKEMBANGAN JANIN
1. Bahaya Fisik
Meskipun bahaya tersebut tidak selalu mempengaruhi semua individu, tatapi hal-hal tersebut sering terjadi dan cukup dapat mempengaruhi semua individu sepanjang kehidupannya. Ada beberapa kondisi tertentu yang ternyata memperbesar kemungkinan terjadinya bahaya fisik atau menekankan bahaya tersebut, adalah:
a) Saat terjadinya, kalau calon ibu mengalami kontraksi “rubella” dalam kehamilan tiga semester pertama, kemungkinan akan terjadi ketidak teraturan perkembangan bayinya, terutama dalam bentuk cacat mataatau cacat telinga atau pembentukan jantung yang kurang baik.
b) Bila kondisinya lebih kuat atau lebih besar dari kondisi normal yangh disebabkan, diantaranya;
i.          Malnutrisi ibu, dapat merusak perkembangan normal, terutama perkembangan otak (terlalu banyak merokok, minum minumankeras dan minum obat-obatan) .
ii.        Usia Ibu, yaitu usia yang menjelang menopause wanita sering megalami gangguan endokrin yang memperlambat perkembangan embrio dan janin, minimbulkan ketidak teraturan perkembangan seperti cretinisme, pembentukan jantung yang salah dan “hydrocephalus” yang semuanya mencakup cacat fisik dan mental.
iii.      Jenis perkembangan cenderung lebih mengganggu perkembangan prenatal bahaya bahan kimia dan bahaya lainnya. Yang dihadapi wanita di tempat kerja (rumah sakit, salon kecantikan, pabrik) yang dapat menghambat perkembangan janin dan bahkan gugur atau cacat.
iv.      Kelahiran kembar.
v.        Lahir sebelum waktunya.
Bahaya Fisik yang umum selama periode Pranatal :
1.         Periode Zigot
a)       Kelaparan
Zigot akan mati karena kelaparan apabila hanya sedikit sekali kuning telur yang dapat mempertahankan kehidupannya sampai zigot itu dapat menyangkutkan diri pada dinding uterine atau bila zigot terlalu lama tinggal di dalam tuba.
b)       Kekurangan Persiapan Uterine
Implantasi tidak dapat terjadi bila pada waktunya dinding uterine belum siap menerima zigot karena adanya ketidakseimbangan kelenjar.
c)        Implantasi di tempat yang Salah
Kalau zigot menjadi terikat pada jaringan fibroid yang kecil di dalam dinding uterine atau pada dinding tuba fallopi, zigot tidak mendapat makanan dan akan mati.
2.        Periode Embrio
a)       Keguguran
Jatuh, kejutan emosi, kekurangan gizi, gangguan-gangguan kelenjar, kekurangan vitamin dan penyakit-penyakit berbahaya seperti pneumonia dan diabetes, dapat menyebabkan embrio keluar dari tempatnya di dalam dinding uterine, yang mengakibatkan keguguran. Keguguran yang disebabkan karena kondisi yang kurang baik pada masa prenatal cenderung terjadi antara minggu kesepuluh dan kesebelas setelah pembuahan.
b)       Ketidakteraturan Perkembangan
Malnutrisi ibu, kekurangan vitamin dan kelenjar, penggunaan obat-obatan, alcohol dan temabakau yang berlebihan dan penyakit seperti disbetes dan cacar jerman, mengganggu perkembangan yang normal, khususnya otak embrio.
3.        Periode Janin
a)       Keguguran
Keguguran selalu mungkin terjadi sampai kehamilan bulan kelima, waktu yang paling peka adalah periode datangnya haid secara normal.
b)       Prematur
Janin yang beratnya kurang dari 2 pon 3 ons mempunyai kesempatan hidup yang lebih kecil daripada janin-janin yang lebih besar untuk mengalami perkembangan salah bentuk.
c)        Komplikasi Pada Saat Melahirkan
Tekanan yang dialami ibu mempengaruhi kontruksi uterine dan cenderung mengakibatkan komplikasi dalam melahirkan.
d)       Ketidakteraturan Perkembangan
Setiap kondisi yang tidak baik selama periode embrio akan mempengaruhi perkembangan anggota-anggota tubuh janin dan memperlambat seluruh pola perkembangan janin.

2. Bahaya Psikologis
a) Kepecayaan Tradisional
Yaitu kekecewaan orang tua dalam menerima ramalan jenis kelamin anak yang belum lahir (melalui tes amniocentesis) tidak sesuai dengan keinginannya. Hal ini mengakibatkan rasa bersalah pada wanita (ibu) sehingga berpengaruh pada;
l     Abnormalitas dimana tingkat perkembangan mental tidak memungkinkan untuk mengadakan kesan ibu.
l     Tidak terdapat hubungan saraf langsung antara ibu dan embrio.
l     Tidak ada saraf di dalam tali pusar, sehingga pikiran, perasaan, dan emosi ibu tidak dapat secara langsung mempengaruhi embrio.
Rasa kebencian ayah (laki-laki) terhadap ibu menambah rasa bersalah ibu dan kecenderungan ibu untuk sangat melindungi anak sebagai salah satu bentu kopensasi terhadap rasa bersalah yang terhadap anggapan kesalahannya. Semakin besar rasa cemas dan rasa bersalah ibu mengakibatkan semakin besar cacat anak yang disebabkan oleh ketidakteraturan perkembangan, perasan dan sikap itu semakin menjadi kurang menyenangkan.
b) Tekanan yang Dialami Ibu,
Yaitu keadaan emosi yang meninggi sehingga selama beberapa waktu. tekanan dapat disebabkan karena rasa takut, marah, sedih atau iri hati, ataupun karena belum siapnya ibu untuk menghadapi kelahiran anak karena adanya tekanan ekonomi, perkawinan yang bermasalah, keluarga yang tidak menghendaki, dan lain-lain.
c) Sikap yang kurang menyenangkan di pihak orang-orang yang berarti
Bahaya psikologis umum ketiga selam periode prantal adalah sikap yang kurang menyenangkan dari orang-orang yang berarti dalam kehidupan anak dalm banyak hal bahaya ini merupakan efek yang paling serius dan paling mendalam, karena sekali sikap berkembang maka sikap itu cenderung mapan dan hanya ada sedikit sekali perubahan atau modifikasi, sikap yang umum dan serius tercantum se bagai berikut;
• anak tidak diinginkan
• tidak menghendaki anak pada saat ini
• lebih menyukai anak dengan jenis kelamin tertentu
• konsep anak impian
• tidak menginginkan anak-anak kembar
• menginginkan pengguguran/aborsi
• penghinaan terhadap anak.[2]

3. CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR DALAM KEADAAN SEHAT
- Penampilan fisik: Kepala besar, mandibula kecil, muka bundar, dada bundar, penampang A-P kurang mendatar, perut besar / buncit, ekstrimiti pendek, titik tengah tubuh di umbilikus.
- Antropometri:
(a) Berat badan lahir sekitar 3000 g, 95%: 2500-4500g
(b) Panjang badan lahir sekitar 50 cm, 95%: 45-55 cm
(c) Lingkaran kepala: 34-35 cm

Fisiologi:
(a) Frekuensi pernafasan: 35-50 kali/minit (kurang daripada 60 kali/minit)
(b) Frekuensi denyutan jantung: 120-160 kali/minit
(c) Gerakan untuk memenuhi keperluan
(d) Memutar kepala kearah puting susu (rooting reflex)
(e) Menangis ketika lapar
(f) Menghisap (sucking reflex)
(g) Menelan (swallowing reflex)
(h) Terkejut (moro reflex)
(i) Buang air besar: 3-5 kali/hari, 24 jam pertama: hitam (mekonium), hari 3-4: peralihan ke warna coklat kehijauan.

4. KONDISI BAYI  YANG MEMBUTUHKAN PENANGANAN LANJUT PASKA DILAHIRKAN
a)       Bayi dengan berat badan rendah (di bawah 2,5 kg)
b)       Bayi yang lahir sebelum waktunya atau premature
c)        Small for date infant, berat badan rendah dengan kelahiran yang premature yang disebabkan rendahnya kesehatan dan nutrisi ibu

PENUTUP

1.      KESIMPULAN

      Berdasrkan hasil makalah ini saya menyimpulkan :
§         Mulainya kehidupan baru bagi makhluk (manusia) adalah dimulai dengan bersatunya sel seks pria dan sel seks wanita. Yang keduanya dikembangkan dalam alat-alat reproduksi, yaitu ganad, yaitu indung telur (ovarium). Sebelum sel-sel itu siap untuk memproduksi seorang manusia baru, terlebih dahulu sel seks pria dan sel seks wanita harus melalui tahap permulaan perkembangan. Sel seks pria melalui permulaan yaitu pematangan dan pembuahan sedangkan sel seks wanita melalui tiga tahap permulaan, yaitu pematangan, ovulasi dan pembuahan.
§         Tanda-tanda bayi lahir sehat :
a. Segera menangis
b. Pernafasan teratur
c. Banyak bergerak
d. Warna kulit merah muda
e. Berat badan 2,5 kg atau lebih

      Untuk bayi yang demikian, dilakukan asuhan bayi baru lahir rutin berupa:
            - membersihkan jjalan napas, bila perlu
            - mengeringkan
            - memberikan kehangatan
§         Bayi-bayi yang dilahirkan dengan PJT (Perkembangan Janin Terhambat) biasanya tampak kurus,pucat,dan berkulit keriput. Tali pusat umumnya tampak rapuh dan layu dibanding pada bayi normal yang tampak tebal dan kuat. PJT muncul sebagai akibat dari berhentinya pertumbuhan jaringan atau sel.

2.      SARAN
  • Lakukan pemantauan tumbuh kembang secara berkala
  • Sikap ibu dapat mempengaruhi bayinya yang belum dilahirkan. Oleh karena itu, para ibu yang sedang mengandung harus bersikap yang menyenangkan, sehingga akan menimbulkan keseimbangan tubuh yang baik dan hal ininakan menunjang perkembangan yang normal sepanjang periode prenatal
  • Untuk para orang tua hendakny mengadakan penjagaan preventif terhadap calon keturunan, agar bayi dapat lahir dengan sehat dan selamat.  

SUMBER
B., Elizabeth. Developmental Psycology A lilfe-Span Approach, fifth Edition. McGraw-Hill, Inc.,1980.

0 comments:

Post a Comment